Sekitar pertengahan tahun lalu, ku ingat ada laki-laki yang
menjanjikan satu hal padaku. Sampai sekarang, masih tercatat jelas dikepala. Tapi
akhir-akhir ini, umm beberapa bulan ini lebih tepatnya, aku mulai sangsi. Masihkah
dia peduli? Atau....
Memang, sulit menjadi perempuan. Apalagi punya sifat yang
njelei, kayak aku. Susah....
Obrolan kami pun, sebatas itu-itu saja. Sudah makan? Lagi apa?
Lala lala... Lalu, sudah. Padahal aku mau cerita banyak, rin. Aku ngerti dia
sibuk, ngerti betul! Aku juga pernah punya laki yang sibuk, tapi setelah
melakukan kesibukannya, dia kembali ke aku juga keluarganya. Ngerti kan
maksutku?
Terkadang kami bertemu, berdua saja. Tapi lagi-lagi, dia
ngeselin! Dia megangin hpku atau gadget yang ada. Atau baca buku. Terus aku,
........... hhh.
Lah aku ini dianggep apa sih?