Selamat sore,
Setelah sekian lama tidak
meluangkan waktu untuk ketak-ketik keyboard, di hari minggu yang kebangetan
cerah ini akhirnya terlampiaskanlah hasrat yang lamaaaaa terpendam ehehehe.
Sekitar nyaris 3 bulan lamanya
gue mempunyai aktifitas baru yaitu; mengajar. Gak tanggung-tanggung, gue
langsung mencemplungkan diri ke sekolah swasta yang punya akreditasi baik. Gilaaaak!!!
Satu kata yang terlintas dibenak gue beberapa hari sebelum mengajar. Terlebih ketika
guru pamong gue nanya; “pernah ngajar sebelumnya?” hehehe.
Gue magang di SMA Labschool
Jakarta, bersama tiga teman; Dina, Suci dan Rifai. Jumat, 19 July 2013 hari
pertama kami masuk sekolah sebagai guru huahahahaha. Minggu pertama, kami hanya
membantu karyawan TU dan mengobservasi sekolah juga mengamati guru pamong kami
mengajar. Pak Iwan namanya, beliau terlihat piawai sekali mengajar. Salah satu
contoh guru sejarah yang tidak membosankan. Pertama melihat beliau mengajar,
tersepona sekaligus jiper. Gue dengan tanpa keahlian juga pengalaman mengajar,
menggantikan seorang guru yang ........ sangat ........ bisa terbayang kan
perasaan gue gimana waktu itu?
Ha ha.
Minggu kedua kami di Labschool,
langsung diberi tawaran mengajar sambil didampingi Pak Iwan tentunya. Sungguh pengalaman
yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Dan ternyata, mengajar tidak semudah
yang gue bayangkan!
Hari demi hari kami lewati, tak
terasa sudah satu bulan lamanya menjadi guru-guruan. Masalah-masalah kecil
didalam kelas, tidaklah seberapa menurut kami. Justru, cibiran-cibiran plus
tatapan nyinyir dari beberapa guru yang doyan ngerumpi menjadi masalah yang
cukup besar buat kami, gue terlebih. Agak sulit ternyata menjadi warga baru
disebuah lingkungan baru, walau tak lagi asing dimata.
Sebelumnya, ada beberapa
pengalaman menarik ketika minggu-minggu pertama gue menginjakkan kaki
disekolah. Pertama, gue diacungi jari tengah oleh salah satu murid kelas X yang
gak jelas rupa dan bentuknya, yang gue ingat dia berjenis kelamin laki-laki! Kedua,
dipait-paitin sama murid kelas XI IPS. Dan yang ketiga, yaa itu tadi nyinyiran
gak bermanfaat dari beberapa guru.
Melihat tindak-tanduk anak-anak,
seolah mengingatkan gue dengan masa-masa SMA. I just wanna go back, sometimes. Setiap
kelas, punya ciri khasnya masing-masing so do every single kid. Dalam 1
angkatan kelas X (kebetulan gue mengajar 4 kelas X, 3 kelas berlabel IPA dan
sisanya IPS), terdapat beberapa ‘special kids’. Salah satu diantaranya si
Hyperactive yang super pinter dan si Skeptic which have an bullying problems. Dari
sini gue belajar, belajar banyak.
Membantu TU dalam pekerjaan rumah
tangganya, menyadarkan gue kalo pekerjaan mereka tidak semudah yang terlihat
dimata. Membundel beratus-ratus surat, soal ulangan, mengentry data ratusan
murid and so on. Pekerjaan ini cuma gue lakuin setiap kamis dan jumat,
sampai-sampai jadi bahan tertawaan wakil kepala sekolah bidang akademik. Duh! Pak
Ano panggilannya, terkadang omongannya suka bikin kita senyam-senyum, apalagi
tingkahnya yang terkadang lucu sekaligus konyol haha. Disuatu hari, ketika gue
gak ngawas UTS sesi 1 dan lagi asik main Tab, beliau nyamperin sambil nanya;
“kamu punya Candy Crush gak”
“enggak, pak”
“payah!” Sambil mengacungkan
jempol kebawah, sambil berjalan menuju mejanya. Gak lama beliau nyamperin lagi
sambil nunjukkin ipadnya, dan bilang:
“saya udah level 80 dong”
“ok, pak! Saya download sekarang!”
What a conversation! Ha ha.
So far, mengajar menjadi salah
satu kegiatan yang gue tunggu-tunggu setiap minggunya. Dan menjadi topik pembicaraan
favorit buat gue hehe :$ Beberapa murid perempuan bilang kalo i’ve got a style!
i... appreciate it hihi. And some guy, are so funny with those behavior. Aaah..
Kid!