Minggu, 06 Oktober 2013



Selamat sore,
Setelah sekian lama tidak meluangkan waktu untuk ketak-ketik keyboard, di hari minggu yang kebangetan cerah ini akhirnya terlampiaskanlah hasrat yang lamaaaaa terpendam ehehehe.
Sekitar nyaris 3 bulan lamanya gue mempunyai aktifitas baru yaitu; mengajar. Gak tanggung-tanggung, gue langsung mencemplungkan diri ke sekolah swasta yang punya akreditasi baik. Gilaaaak!!! Satu kata yang terlintas dibenak gue beberapa hari sebelum mengajar. Terlebih ketika guru pamong gue nanya; “pernah ngajar sebelumnya?” hehehe.

Gue magang di SMA Labschool Jakarta, bersama tiga teman; Dina, Suci dan Rifai. Jumat, 19 July 2013 hari pertama kami masuk sekolah sebagai guru huahahahaha. Minggu pertama, kami hanya membantu karyawan TU dan mengobservasi sekolah juga mengamati guru pamong kami mengajar. Pak Iwan namanya, beliau terlihat piawai sekali mengajar. Salah satu contoh guru sejarah yang tidak membosankan. Pertama melihat beliau mengajar, tersepona sekaligus jiper. Gue dengan tanpa keahlian juga pengalaman mengajar, menggantikan seorang guru yang ........ sangat ........ bisa terbayang kan perasaan gue gimana waktu itu?
Ha ha.

Minggu kedua kami di Labschool, langsung diberi tawaran mengajar sambil didampingi Pak Iwan tentunya. Sungguh pengalaman yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Dan ternyata, mengajar tidak semudah yang gue bayangkan!

Hari demi hari kami lewati, tak terasa sudah satu bulan lamanya menjadi guru-guruan. Masalah-masalah kecil didalam kelas, tidaklah seberapa menurut kami. Justru, cibiran-cibiran plus tatapan nyinyir dari beberapa guru yang doyan ngerumpi menjadi masalah yang cukup besar buat kami, gue terlebih. Agak sulit ternyata menjadi warga baru disebuah lingkungan baru, walau tak lagi asing dimata.

Sebelumnya, ada beberapa pengalaman menarik ketika minggu-minggu pertama gue menginjakkan kaki disekolah. Pertama, gue diacungi jari tengah oleh salah satu murid kelas X yang gak jelas rupa dan bentuknya, yang gue ingat dia berjenis kelamin laki-laki! Kedua, dipait-paitin sama murid kelas XI IPS. Dan yang ketiga, yaa itu tadi nyinyiran gak bermanfaat dari beberapa guru.

Melihat tindak-tanduk anak-anak, seolah mengingatkan gue dengan masa-masa SMA. I just wanna go back, sometimes. Setiap kelas, punya ciri khasnya masing-masing so do every single kid. Dalam 1 angkatan kelas X (kebetulan gue mengajar 4 kelas X, 3 kelas berlabel IPA dan sisanya IPS), terdapat beberapa ‘special kids’. Salah satu diantaranya si Hyperactive yang super pinter dan si Skeptic which have an bullying problems. Dari sini gue belajar, belajar banyak.  

Membantu TU dalam pekerjaan rumah tangganya, menyadarkan gue kalo pekerjaan mereka tidak semudah yang terlihat dimata. Membundel beratus-ratus surat, soal ulangan, mengentry data ratusan murid and so on. Pekerjaan ini cuma gue lakuin setiap kamis dan jumat, sampai-sampai jadi bahan tertawaan wakil kepala sekolah bidang akademik. Duh! Pak Ano panggilannya, terkadang omongannya suka bikin kita senyam-senyum, apalagi tingkahnya yang terkadang lucu sekaligus konyol haha. Disuatu hari, ketika gue gak ngawas UTS sesi 1 dan lagi asik main Tab, beliau nyamperin sambil nanya;
“kamu punya Candy Crush gak”
“enggak, pak”
“payah!” Sambil mengacungkan jempol kebawah, sambil berjalan menuju mejanya. Gak lama beliau nyamperin lagi sambil nunjukkin ipadnya, dan bilang:
“saya udah level 80 dong”
“ok, pak! Saya download sekarang!”
What a conversation! Ha ha.

So far, mengajar menjadi salah satu kegiatan yang gue tunggu-tunggu setiap minggunya. Dan menjadi topik pembicaraan favorit buat gue hehe :$ Beberapa murid perempuan bilang kalo i’ve got a style! i... appreciate it hihi. And some guy, are so funny with those behavior. Aaah.. Kid!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar